๐Ÿ„ Hadits Manusia Tempat Salah Dan Lupa

At-Tabrani) 5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan. Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Penulis Ummul Hasan Athirah Muraja'ah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar Alhamdulillah, atas kemudahan dan taufik dari Allah kita akan memulai kembali pelajaran singkat kita tentang shalat. Pada edisi kali ini, kita akan sedikit mengkaji waktu-waktu terlarang dan tempat-tempat terlarang untuk melaksanakan shalat. Semoga bermanfaat bagi kita semua di dunia dan akhirat. Aamiin. Waktu-Waktu AllahMengampuni Siapa yang Tersalah dan Lupa Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Sesungguhnya Allah membiarkan (mengampuni) kesalahan dari umatku akibat kekeliruan dan lupa serta keterpaksaan." (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al Baihaqi serta selain keduanya). [1] Dalamhadis ini, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam men-kontras-kan antara rumah dengan kuburan. Beliau memerintahkan agar rumah kita tidak dijadikan seperti kuburan. Salah satu sifat yang mencolok dari kuburan adalah itu bukan tempat ibadah. Agar rumah kita tidak seperi kuburan yang bisa jadi banyak setan pengganggu, gunakan rumah kita untuk Orangyang didapati mencaci dan menghina salah satu sahabat Nabi, maka mereka dianggap sebagai seorang zindiq (bahasa arab : โ€ซ ุฒู†ุฏูŠู‚โ€ฌ,(karena mereka telah mengingkari apa yang termaktub dalam al-Qur'an dan hadits sebagaimana yang tertulis di atas, bahkan madzhab Hanabilah (Imam Hambali) menyatakan bahwa mereka yang "hanya" mengingkari Olehkerana itu, kami akan membahas proses penciptaan manusia berdasarkan AlQur'an, Hadits, dan Ilmu Pengetahuan atau Sains. Objektif ia lupa maka keturunannya lupa (juga), dan ia berbuat salah maka keturunannya berbuat salah." Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh Tidak dinafikan bahawa memang terdapat hadis-hadis yang menyebutkan tentang larangan marah. Manusia tidak dapat lari daripada sifat marah kerana ianya merupakan salah satu emosi yang wujud dalam diri manusia. Namun, sebagai seorang mukmin sifat ini perlu diurus dengan baik dan penuh sabar. 26 Juli 2019. 7121. Hadis-hadis tentang Keutamaan Mengingat Kuburan dan Kengeriannya. BincangSyariah.Com โ€“ Kuburan adalah tempat singgah manusia yang terakhir di dunia sebelum ia dibangkitkan di hari Kiamat. Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ketiga puluh delapan, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan hadis-hadis tentang keutamaan mengingat Manusia, tempat salah dan lupa; Kisah Turunnya Surat al-Mudatsir; Nasehat dan renungan santri; Kedudukan Ilmu dan Ulama dibandingkan harta dunia; Nasehat Persaudaraan (Bagian-1) Ya Allah, jadikanlah kami golongan yang sedikit; Info Kedatangan Santri Baru Program Takmili dan Takhasus TA 1443-1444 H, Ma'had Minhajul Atsar Bahkandalam sebuah hadits disebutkan bahwa cobaan orang berilmu salah satunya adalah lupa. Tetapi, bukan berarti kita dapat menggunakan kalimat-kalimat tersebut secara sembarangan sebagai alasan untuk pasrah dan menyalahkan keadaan saat kita lupa serta menjadikan kita malas mengingat kembali. Bagaimana pun lupa tidak boleh diremehkan. Al-Bukhari no.2786 dan Muslim no.1888) Secara hukum asal, berbaur dengan sesama lebih baik. Karena dengannya kita bisa melakukan amar makruf dan nahi mungkar, mendakwahkan al-Haq, dan menjelaskan Sunnah kepada manusia. Namun jika dalam kondisi fitnah merajalela dan dirinya tidak sanggup bertahan, maka saat itulah โ€˜uzlah lebih utama baginya. Berikut beberapa hadis tentang Palestina di akhir zaman: 1. Dari hadits yang diriwayatkan Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Rasulullah Saw. bersabda: โ€œ'Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. mSgby. Kehidupan dunia bukanlah kehidupan hakiki dan ia diibaratkan perhentian seorang musafir buat seketika untuk sampai ke tempat tujuannya. Justeru, setiap saat kematian sentiasa menghampiri kita untuk menuju ke alam kematian tidak mengenal usia dan tidak mengenal kedudukan. Ia boleh berlaku bila-bila masa dan di mana juga. Oleh itu, kita perlu sentiasa bermuhasabah dan seterusnya mempersiapkan diri dengan bekalan sebelum menghadapi kematian untuk menuju kehidupan dalam peringatan, ada golongan yang menyebarkan ini adalah hadith yang masyhur dan diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, dikatakan bahawa Nabi SAW bersabda ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู ู„ูŽูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ูููŠ ูˆูุฌููˆู‡ู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู ูƒูู„ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุณูŽุจู’ุนููŠู†ูŽ ู†ูŽุธู’ุฑูŽุฉู‹ุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุถูŽุญููƒูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุจูŽุนูŽุซูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ูŠูŽุง ุนูŽุฌูŽุจูŽุงู‡ู ุจูุนูุซู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ุฃูŽู‚ู’ุจูุถูŽ ุฑููˆุญูŽู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽุถู’ุญูŽูƒูMaksudnya โ€œSesungguhnya malaikat maut akan melihat wajah-wajah hamba manusia setiap hari sebanyak 70 kali, apabila hamba tersebut ketawa maka akan diutuskan malaikat tersebut kepadanya lalu berkata Sangat menghairankan, aku telah diutuskan kepada engkau untuk mengambil rohnya ketika dia sedang ketawaโ€. [Jamiโ€™ al-Kabir, 179454, no. hadith 1741]Jawapan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga baginda SAW, sahabat baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah baginda hadithRiwayat ini telah dihukum sebagai palsu oleh Ibn Iraq al-Kinani dan beliau telah memasukkannya di dalam kitabnya iaitu โ€œTanzih al-Syariah al-Marfuโ€™ah an al-Akhbar al-Syaniโ€™ah al-Maudhuโ€™ahโ€. [Lihat 2375]TarjihSetelah kami meneliti dan menekuni riwayat tersebut, riwayat ini juga terdapat di dalam kitab โ€œal-Tazkirahโ€ oleh Imam al-Qurthubi dan juga di dalam โ€œTarikh al-Baghdadโ€ oleh Ibn al-Najjar. Walaubagaimanapun, kami cenderung dan sependapat dengan Ibn Iraq bahawa hukum riwayat atau hadith ini adalah palsu. Untuk itu, kita tidak boleh sama sekali menyandarkannya kepada Nabi SAW ataupun menyebarkannya kepada orang mengenalpasti akan kesahihan status sebuah hadith adalah penting kerana Nabi SAW telah mengancam terhadap orang-orang yang melakukan pendustaan terhadapnya dan juga kalamnya hadithnya. Sebagaimana sabda Nabi SAWู…ูŽู† ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽ ุนู†ูู‘ูŠ ุจูุญุฏูŠุซู ุŒ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฃู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุฐูุจูŒ ุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุฃุญูŽุฏู ุงู„ูƒุงุฐูุจูŽูŠู’ู†ูMaksdunya โ€œBarangsiapa yang berkata-kata daripadaku akan sebuah hadith dan dia melihat bahawa ia adalah dusta maka dia adalah salah seorang daripada pendusta ituโ€. Riwayat Muslim, Tirmizi, Ibn MajahAkhirnya, semoga Allah SWT menjadikan kita orang yang cintakan ilmu serta memberi kita kefahaman di dalam agama ini dan memelihara kita daripada melakukan kesalahan dalam menyampaikan hadith Nabi SAW. Amin.โ€“muftiwpโ€“Artikel Berkaitan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Al Insaan mahalul khatha' wan nisyan. Manusia adalah tempat salah dan lupa, terjemahan dari judul di atas. Sering sekali kita mendengar ungkapan seperti itu. Itu termasuk pepatah, bukan hadits atau bahkan ayat yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur' saya mengangkat judul ini menjadi artikel kali ini?Ya karena saya manusia. Manusia, makhluk ciptaan Allah yang dibekali akal dan pikiran, yang membedakannya dengan makhluk lain, seperti malaikat atau syetan. Bila malaikat diciptakan oleh Allah untuk taat kepadaNya, syetan diciptakan hanya memperturutkan hawa nafsu. Manusia yang memiliki akal dan pikiran, tetaplah merupakan makhluk yang tak sempurna. Manusia mempunyai keterbatasan dalam mengingat-ingat sesuatu. Yang harusnya diingat-ingat malah terlupakan, tapi yang harusnya dilupakan eh...malah selalu diingat. Sekarang kita ingat-ingat saja, ketika kita sekolah, tentu banyak materi pelajaran yang kita peroleh dari guru tercinta. Lalu apakah kita ingat semua materi pelajaran yang mereka sampaikan? Tentu tidak bukan? Kita lupa materi pelajaran yang sudah disampaikan bapak ibu guru kita. Bahkan ada pula di antara kita semua malah tak paham materinya, sehingga jangankan untuk mengingat, paham saja lain, peristiwa yang berhubungan dengan perasaan dan hati yang terluka misalnya, akan sulit kita lupakan meski kita ingin melupakannya. Patah hati karena diputuskan pacar tentulah berkesan sampai kapanpun. Untuk move on sangat sulit. Kemana saja, di mana saja kita akan ngomongin mantan yang bikin sakit dua contoh kasus yang membuktikan bahwa manusia itu tak sempurna, banyak khilafnya, banyak manusia yang memiliki keterbatasan, banyak khilaf dan lupa maka kita harus banyak istighfar, mengingat Sang Pencipta, beribadah, mendekatkan diri kepadaNya. Hal tersebut diikuti dengan taubat nasuha. Artinya kita berjanji tak akan mengulangi kekhilafan yang sudah kita perbuat. Sesuai hadits yang artinya Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya. HR Tirmidzi Semoga tulisan ini Lihat Sosbud Selengkapnya Ada berjuta kesalahan yang diperbuat manusia. Masing-masing berbeda tingkatan dan bentuknya. Dari sekian banyak kesalahan tersebut setidaknya ada tiga yang menonjol dan merahimi kesalahan-kesalahan turunan. Apa sajakah itu? Khotbah I ุฅู† ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ู†ุญู…ุฏู‡ ูˆู†ุณุชุนูŠู†ู‡ ูˆู†ุณุชุบูุฑู‡ ูˆู†ุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุดุฑูˆุฑ ุฃู†ูุณู†ุง ูˆู…ู† ุณูŠู‘ูุฃุชู ุฃุนู…ุงู„ู†ุง ู…ูŽู† ูŠู‡ุฏู‡ ุงู„ู„ู‡ ูู„ุงู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ ูˆูŽู…ู† ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ู‡ู ููŽู„ูŽุงู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุงู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡. ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ูˆุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุฃู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†ุŒ ุฃู…ุง ุจุนุฏ. ููŠุงุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆู†ูุณู‰ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ Jamaah Jumโ€™at rahimakumullah, Manusia adalah tempat salah dan lupa, kata sebuah Hadits. Pernyataan ini secara sepintas hendak memberi ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk berbuat kesalahan, padahal tidak. Justru sebaliknya, Hadits ini ingin memberi rambu-rambu kepada para hamba Allah bahwa diri mereka sangat rentan berbuat lalai dan terjerumus dalam kekeliruan. Yang paling penting bagi manusia adalah senantiasa hati-hati agar tidak terperosok ke lubang dosa dan kesalahan. Tentang hal ini, sebagaiman tercantum dalam kitab Muntabihat alal Istiddi li Yaumil Mรฎรขd, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ููˆู’ุณูŽู‰ ุจู’ู†ู ุนูู…ู’ุฑูŽุงู† ูููŠ ุงู„ุชู‘ูˆู’ุฑุงุชู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชู ุงู’ู„ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ุซูŽู„ูŽุงุซูŒ ุงู„ูƒูุจู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุณูŽุฏู ูˆูŽุงู„ู’ุญูุฑู’ุตูุŒ ููŽู†ูŽุดูŽุฃูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ููŽุตูุฑู’ู†ูŽ ุชูุณู’ุนูŽุฉูŒ ุงู„ุฃููˆู’ู„ู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุชู‘ูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุจูŽุนู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูŽุฉู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ุซู‘ูŽู†ุงูŽุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽุฉู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ุฑู‘ููŠูŽุงุณูŽุฉู โ€œAllah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa ibn Imran dalam kitab Taurat Sesungguhnya induk dari segala kesalahan ada tiga, yakni takabur, hasud, dan tamak. Ketiganya melahirkan enam hal, yaitu rasa kenyang, tidur, waktu senggang, cinta harta, gila pujian, dan cinta jabatan.โ€ Pertama, takabur atau angkuh atau sombong. Sifat ini sangat menjerumuskan karena seorang hamba dibutakan oleh perasaan diri sendiri yang unggul dan di saat yang bersamaan memandang rendah orang lain. Kita tahu, Iblis dikutuk masuk neraka selama-lamanya karena sifat ini. Perasaan bahwa Iblis lebih utama dan mulia dari Nabi Adam alaihissalam membuatnya membangkang dari perintah Allah subhanahu wataโ€™ala. Ia memilih jatuh dalam kegelapan selamanya ketimbang menaruh rasa hormat kepada Nabi Adam. Tampaklah bagaimana al-kibru atau keangkuhan memunculkan rasa paling benar sendiri, paling mulia sendiri, dan karenanya secara sadar maupun tidak sadar merasa pantas untuk merendahkan yang lainnya. Sifat takabur juga berakibat pada hilangnya ketawadukan kepada sesama karena telah silap akan kekurangan dan kesalahan diri sendiri. ุงู„ูƒูุจู’ุฑู ุจูŽุทู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุบูŽู…ู’ุทู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู โ€œTakabur merupakan sikap mengingkari kebenaran dan memandang remeh manusia yang lainโ€ Yang kedua, adalah hasud. Istilah lain dari sifat ini adalah iri atau dengki. Orang yang hasud memiliki ciri menjilat ketika sedang berhadapan dan mengumpat saat berada di belakang. Orang yang dihinggapi penyakit hati ini selalu diliputi rasa susah kala menyaksikan orang lain gembira; dan sebaliknya, merasa gembira kala orang lain sedang susah. Selain menyiksa batin sendiri, hasud juga menggerogoti amal kebaikan. ุฅูŠู‘ูŽุงูƒู… ูˆุงู„ุญุณุฏูŽุŒ ูุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ุญุณุฏูŽ ูŠุฃูƒู„ู ุงู„ุญุณู†ุงุชู ูƒู…ุง ุชุฃูƒู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุงู„ุญุทุจูŽ โ€œJauhilah hasud karena sesungguhnya hasud menggerogoti kebaikan-kebaikan sebagaimana api menggerogoti kayu bakar.โ€ HR Abu Dawud Biang kesalahan yang ketiga adalah al-hirsu atau tamak. Yang dimaksud dalam hal ini adalah serakah terhadap kehidupan duniawi. Sebagaimana yang diberikan kepada Iblis dan binatang, Allah juga menganugerahi kita keinginan-keinginan. Hanya saja Allah memberikah kita batasan-batasan sehingga keinginan tersebut tersalurkan secara manusiawi dan sewajarnya. Tamak tak kalah membahayakannya dari takabur dan hasud. Orang yang dijangkiti sifat serakah biasanya tak peduli dengan kondisi di sekelilingnya, bahkan kadang kondisinya sendiri. Kesilapan dengan keuntungan materi yang besar bisa membuat sebuah perusahaan tambang terus mengeruk kekayaan bumi meski berakibat buruk bagi keseimbangan alam dan kehidupan warga sekitar. Seorang politisi rela melakukan risywah suap dan fitnah karena serakah terhadap jabatan. Jamaah shalat Jumโ€™at yang semoga dirahmati Allah Ketiga sifat itulah yang disebut ummahatul khathรขyรข, biang kesalahan. Dikatakan โ€œbiangโ€ karena ketiganya menjadi faktor utama dan pemicu munculnya dosa-dosa lain. Khatib mengajak diri sendiri juga kepada hadirin sekalian untuk senantiasa mengevaluasi diri, seberapa jauh kita dihinggapi ketiga penyakit hati tersebut. Dan mari kita perbaiki selagi kesadaran masih bersemayam di dalam hati. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda ูƒูู„ูู‘ ุจูŽู†ููŠู’ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทู‘ูŽุงุกูŒ ูˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุฆููŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุจููˆู’ู†ูŽ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชูู‘ุฑู’ู…ู€ูุฐููŠูู‘ "Setiap anak adam manusia berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat." HR At-Tirmidzi Khotbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุงูู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุงูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุงูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู‘ ุงูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุงูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑููˆูŽุนูู…ูŽุฑูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุงูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุงูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุงูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐูู‰ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Alif Budi Luhur

hadits manusia tempat salah dan lupa